Aku adalah benih hidup. Di dalam rahim semesta aku bersemayam, menunggu ditiupkan nafas debu yang menjadikan aku ada.
Ranjang merah menaungiku, selimut hijau membungkusku. Akulah bayi semesta yang menantikan cahaya.
Aku mendengar bisikkan, katanya ia adalah malaikat alam. Kutanya apa maunya. Katanya, mengantarkanku ke rahim baru. Rahim yang menjadikanku hidup.
Jalan berliku mengantarku ke rahim baru. Aku diharuskan memilih. Katanya, pilihlah yang paling kau sukai. Ia akan menjadi cintamu.
Aku memilih sebuah rahim. Nyaman, sangat nyaman. Ia sedikit berduri. Namun aura cinta sangat besar meliputi. Aku memilihnya. Untukku bernaung selamanya.
Dua puluh empat tahun ku berdiam dalam rahim itu. Aku lahir. Aku yang memilih mereka. Untuk aku berdiam, menjadikanku manusia. Seutuhnya.
No comments:
Post a Comment